Selasa, 10 Agustus 2010

US IMPERALIS NO 1 TERORIS DI DUNIA

Salam Demokrasi…
Krisis umum Imperialisme terlebih ditubuh Amerika Serikat yang saat ini dibawah kepemimpinan Barrack Husein Obama terus Memukul sendi-sendi penghidupan rakyat diseluruh dunia. hingga detik inipun tak kunjung pulih meskipun Imperialisme terus memperkokoh dominasinya di Negeri-negeri setengah jajahan seperti Indonesia melalui rezim boneka bentukannya seperti SBY-BUDIONO, bahkan rezim SBY-BUDIONO dengan cara apapun bersedia mengabdi untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan sang tuanNya Imperialis AS, meski harus mempertaruhkan hidup rakyat Indonesia
Penolakan dan perlawanan yang dilakukan oleh rakyat diseluruh dunia seperti perlawanan rakyat Afganistan, palestina, Irak, Iran, India dan negara-negara lainnya membuktikan bahwa Imperialis AS adalah teroris No 1 di Dunia. Sehingga dalam penyikapan Hari Anti Agresi Imperalisme AS ke IRAK sekaligus merupakan bagian dari gerakan anti Imperialisme sedunia dan gerakan melawan rejim imperialis anti demokrasi di dunia yang senantiasa menggunakan segala cara bahkan dengan mengatas namakan kemanusian untuk memusnahkan peradaban bangsa dan negara lain, seperti yang telah dilakukan terhadap Irak dan Afganistan. dan bagi rakyat Indonesia sekaligus menunjukkan bahwa rakyat Indonesia tidak sudi untuk dijajah dan dipimpin oleh rejim boneka seperti SBY-BUDIONO.
Kebangkrutan ekonomi Amerika Serikat seperti perumahan kelas pekerja (Subprime morage) yang juga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi AS belum beranjak dari 1%, bahkan Juli 2009 sempat minus 1,4% dengan defisit anggaran terbesar dalam sejarahnya (Amerika Serikat) yang mencapai 1,09 Triliun U$D. upaya menyalamatkan krisis yang semakin akut, maka Jalan satu-satunya adalah perampokan dan penghisapan, berbagai pertemuan yang gencar mengkampanyekan anti proteksionisme (sistem perlindungan) dan mendesak berlakunya pasar bebas FTA (free trade Agrement) bahkan dengan perang agresi sekalipun. Hal ini bisa di lihat dari kebijakan Obama mengirimkan 30.000 orang pasukan ke Afganistan demi mempertahankan jajahan di Irak dengan dalih perang atas terorisme
November 2009 dalam pertemuan APEC, Obama dan SBY melakukan pembicaraan kerjasama penguatan hubungan disegala bidang yang menghasilakan 8 poin kerjasama antara Amerika Serikat dan Indonesia terutama dibidang Energy, lingkungan, kesehatan dan perdagangan seperti: a)Peningkatan Kerjasama Perdaganagan dan Investasi (penanaman modal), b) Peningkatan Teknology dan Sains(ilmu pengetahuan), c) Kerjasama bidang Ketahanan dan Pangan, d) Peningkatan Kerjasama Bidang Energy, e) Kerjasama Penanganan Penyakit Menular, f) Kerjasama Anti-Terorisme di Indonesia, g) Peningkatan Kerjasama Bidang Pertahanan dan Keamanan, h)Peningkatan Kerjasama Bidang Pendidikan. Ide ini lahir dari tawaran SBY saat berkunjung ke Washington pada bulan Desember 2008. program kemitraan strategis yang telah disepakati, Kemudian akan ditindak lanjuti melalui perjanjian termasuk Overseas Privat Investment Cooperation (OPIC). Kesepakatan ini adalah upaya AS untuk terus dapat mendominasi dan mengeruk keuntungan sebanyak-banyaknya dari tanah dan tenaga murah rakyat Indonesia.
Atas dasar pandangan diatas Front Mahasiswa Nasional (FMN):
1. Tolak kedatangan Barrack Husean Obama
2. Putuskan Hubungan Kerja Sama dengan AS
3. Hentikan Perampasan Tanah, Upah dan Kerja
4. Pendidikan dan Kesehatan Gratis bagi Rakyat Indonesia
5. Naikkan Upah Buruh
6. Laksanakan UU PA tahun 1960
7. Sediakan Lapangan Pekerjaan yang layak
8. Cabut UUD BHP
9. Hentikan CAFTA